Rabu, 23 Februari 2011

- Manfaat Daun Bambu -



Masih banyak orang yang belum tahu, daun bambu termasuk herba potensial. Kandungan flavonoidnya cukup tinggi. Di Cina, ekstrak daun ini dimanfaatkan untuk melindungi jantung.





Selama ini, bagian tanaman bambu yang disering dimanfaatkan adalah batangnya. Daun dan bagian lainnya cuma jadi limbah. Berbeda dengan yang berlaku di Cina. Di Negeri Tirai Bambu, daun bambu justru memiliki sejarah pengobatan dan pangan yang panjang.

Manfaat daun bambu pertama kali diungkap dalam kitab Ming Yi Bie Lu (Catatan Dokter Ternama), yakni untuk meluruhkan dahak serta meredakan batuk dan susah napas. Khasiat lain di antaranya adalah menetralkan racun dalam tubuh.



Kamus Besar Herbal Cina juga menuliskan bahwa daun bambu berfungsi mengeluarkan panas, ampuh mengembalikan cairan, dan bersifat diuretik (melancarkan air seni). Tahun 1998, daun bambu dikategorikan oleh Badan Kesehatan Cina dalam daftar herbal alami untuk obat dan pangan.

Sejuk dan Harum
Jenis tanaman bernama Latin Phyllostachys nigra ini tumbuh di daerah Sungai Yangtze, tepatnya di Cina bagian selatan. Pakar kedokteran Cina kuno mendeskripsikan fungsi obat dan pangan daun bambu dalam kitab Yao Pin Hua Yi atau kitab penggalian arti herbal-herbal, yakni bersifat sejuk, harum, dapat masuk ke meridian jantung, rasanya pahit dan sejuk, chi-nya juga sejuk.



Penelitian menunjukkan, daun bambu mengandung banyak zat aktif, yakni flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikroelemen, dan sebagainya, sehingga baik untuk menurunkan lemak darah dan kolesterol. Juga bisa menurunkan oksidasi antioksidan atau radikal bebas, sebagai bahan antipenuaan, serta mampu menjaga stamina dan mencegah penyakit kardiovaskular.


Muliadi Lim OMD-oriental medical doctor dari Shanghai TC University mengungkapkan, kandungan flavonoid daun bambu memiliki efek positif pada kemoterapi terhadap sumsum tulang dan imunitas tubuh, bisa memperbaiki aliran mikrovaskular bagi penderita jantung, fungsi trombosit, dan peredaran darah di otot jantung.





Mirip Hemoglobin
Pakar kesehatan dari Jepang meyakini susunan flavonoid daun bambu mirip susunan hemoglobin. Karena itu, daun bambu bisa langsung disuntikkan ke dalam vena dan dapat meningkatkan efisiensinya.






Flavonoid daun bambu juga aman, tak beracun. Uniknya, flavonoid daun bambu merupakan sumber daya domestik flavonoid pertama yang ditemukan di negeri Cina dan telah dipatenkan secara resmi







Badan Kesehatan di Provinsi Zhe Jiang-Cina, melalui tes toksiologi, melakukan uji oral ekstrak daun bambu pada tikus dengan dosis LD50, yang lebih besar dari 10g/kg berat badan tikus. Hasilnya daun bambu bebas racun.

Benarkah kandungan flavonoid daun bambu mampu menyehatkan jantung? Sebuah penelitian secara khusus dilakukan guna mengungkapkan manfaat flavonoid daun bambu terhadap pembuluh darah dan aliran darah pembuluh koroner.
Variasi penelitian dengan dosis tinggi, menengah, dan rendah, flavonoid daun bambu terbukti dapat memperlancar aliran darah koroner dari jantung Cavia cobaya (sejenis tikus) yang terpisah dengan badannya. Perhitungan terhadap grup dan masing-masing anggota grup mempunyai perbedaan yang signifikan, bertambah seiring dengan besarnya dosis.

Dosis tinggi, menengah, dan rendah flavonoid daun bambu dapat menambah daya kontraksi otot jantung dan perhitungan terhadap grup juga mempunyai perbedaan yang jelas. Efek dari grup dosis kecil (2,5 mg/ml) menerangkan hasil positif bagi fungsi fisiologi normal arteri koroner dan berpotensi mencegah terjadinya gangguan jantung.

Sejak tahun 1998, ahli di Cina telah banyak melakukan penelitian terhadap fungsi flavonoid daun bambu untuk menghambat oksidasi lemak. Contohnya, campuran segelas minuman cokelat dengan 1 persen ekstrak daun bambu secara signifikan meningkatkan antiradikal bebas sekaligus melindungi aktivitas vitamin A dan E.

Di pasar dalam negeri produk ekstrak daun bambu relatif belum banyak. Biasanya dalam bentuk tablet maupun sejenis makanan ringan yang dapat dikonsumsi, layaknya jajanan. Karena dalam bentuk ekstrak, tentu diperlukan sikap hati-hati dalam mengonsumsinya. Cara terbaik untuk mengurangi risiko, perhatikan legalitas produk seperti ada tidaknya sertifikasi dari Badan POM.

Manfaat Bambu dari Zaman ke Zaman
Berbagai kitab herbal, kitab obat klasik, dan farmakop Cina mencatat khasiat bambu dalam menyembuhkan penyakit. Di antaranya:
- Bie Lu. Daun bambu bersifat dingin, tidak beracun, untuk mengobati rasa panas di dada dan batuk.
- Sheng Hui Fang. Bubur daun bambu bisa menyembuhkan jantung panas pada anak kecil atau tidak sadarkan diri. Ramuannya: daun bambu 60 g, beras secukupnya, dan 15 g yin chen (wormwood/Artemisiae scopariae) dibuat bubur.
- Kitab Terapi Herbal. Daun bambu mampu menyembuhkan batuk, haus, dahak, radang tenggorokan, dan menghilangkan rasa panas.
- Ben Cao Qiu Zhen. Daun bambu bisa menyegarkan hati, menghangatkan limpa, menghilangkan riak dan dahaga, angin jahat, batuk, sesak, muntah darah, stroke ringan, dan lain lain.
- Yao Pin Hua Yi. Kitab yang dikenal sebagai Kitab Definisi Obat ini mencatat, daun bambu menyegarkan, agak pahit, mampu menetralkan semua chi dingin dan panas.
- Jing Yue (Kitab Herbal Klasik). Daun bambu, dengan aromanya yang ringan, bisa menetralkan rasa panas, terutama chi di jantung. Merupakan obat yang baik, terutama untuk mengobati dahaga karena hari panas, membersihkan sputum/riak di dada, meredakan rasa dingin dan lemah, batuk, dan asma. Hanya daun bambu yang bisa memasuki kandung empedu dan membawa chi netral ke dalam paru-paru untuk mengeluarkan panas.
- Ben Jing Feng Yuan. Dalam Kitab Herbal Klasik Shennong ini tertulis daun bambu menyembuhkan salah urat, luka, dan membunuh parasit.
- Kamus Besar Obat Cina. Daun bambu meredakan rasa cemas dan panas, serta melancarkan buang air kecil.

Selasa, 22 Februari 2011

Enterobacter sakazakii (Cronobacter spp.)

Nama Enterobacter sakazakii
Enterobacter sakazakii (Cronobacter spp.) adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora. Pada awalnya, bakteri ini hanya dikenal sebagai Enterobacter cloacae yang memiliki pigmen kuning. Pada tahun 1980-an Farmer dkk
mengidentifikasinya sebagai spesies baru dan mengusulkan nama Enterobacter sakazakii sebagai penghargaan kepada peneliti Jepang Riichi Sakazaki.

Berdasarkan sifat biokimiawinya saat ini terdapat 16 kelompok E. sakazakii yang telah diketahui. Dengan bertambahnya pengetahuan tentang sifat-sifat E. sakazakii pada tahun 2007 Iversen dkk mengusulkan E. sakazakii untuk menjadi genus baru Cronobacter spp. Karena nama yang terbilang baru tersebut, maka panduan internasional yang diterbitkan pada tahun 2008 masih mencantumkan baik E. sakazakii
maupun Cronobacter spp.


Perilaku E. sakazakii dalam Pangan





Bakteri E. sakazakii tumbuh pada rentang suhu yang luas yakni 6-47°C. Beberapa galur yang diisolasi dari susu formula di Kanada bisa tumbuh pada 5,5-8,0°C dan terhambat pada suhu 4°. Rata-rata waktu pembelahan bakteri ini dalam susu formula adalah 40 menit pada 23°C dan 4.98 jam pada 10°C.

Artinya, jika ada 1.000 bakteri ini dalam susu formula yang sudah direkonstitusi (dibuat siap minum) maka setelah disimpan pada suhu 23°C selama 40 menit jumlahnya menjadi 2.000. Pada suhu lemari es (10°C), kenaikan jumlah tersebut baru dicapai setelah 5 jam. Batas aktivitas air (aw) dan pH pangan untuk pertumbuhannya belum banyak dilaporkan.

Karena E. sakazakii tidak membentuk spora maka bakteri ini mudah dibunuh oleh panas. Dalam beberapa kajian, dilaporkan bahwa nilai D60 E. sakazakii adalah 2,5 menit, artinya untuk menurunkan jumlah E. sakazakii menjadi 1/10-nya, diperlukan pemanasan pada suhu 60 derajat Celcius selama 2,5 menit.

Sebagai gambaran, jika jumlah awalnya 1.000 per mililiter, maka pemanasan pada suhu 60 derajat Celcius selama 2,5 menit, 5 menit, 7,5 menit, 10 menit akan menurunkan mikroba menjadi berturut-turut 100, 10, 1 dan 0.1 per mililiter. Karena terdiri dari berbagai jenis, maka ketahanan panas bakteri ini cukup beragam dan beberapa bersifat toleran terhadap panas.

Peneliti lain di Korea melaporkan bahwa rekonstitusi susu formula dengan air bersuhu 50°C akan menyebabkan bakteri berkurang menjadi 1/100-nya, sementara dengan suhu 65-70°C terjadi penurunan E. sakazakii menjadi 1/10.000 sampai 1/1000.000-nya (Kim & Park, 2007). Meskipun tidak tahan panas, E. sakazakii ini dilaporkan tahan terhadap kekeringan E. sakazakii tidak tumbuh tetapi dapat bertahan dalam produk kering sampai dengan beberapa bulan.



Penyakit Karena E. sakazakii (Cronobacter spp.)





Dalam dua puluh tahun terakhir terkumpul sejumlah data tentang infeksi pada kelompok bayi rentan karena E. sakazakii yang mencemari susu formula. Infeksi tersebut dilaporkan dapat menyebabkan gejala penyakit neonatal meningitis bacteremia, necrotizing enterocolitis (NEC), dan necrotizing meningoencephalitis (Muytjens & Kollee, 1990).

Selama rentang 1958-2002 di seluruh dunia, terdokumentasikan 25 peristiwa infeksi E. sakazakii yang melibatkan 60-an bayi (Iversen & Forsythe, 2003). Dari 25 peristiwa yang terjadi, delapan di antaranya dapat dikaitkan dengan konsumsi susu formula. Jumlah peristiwa infeksi ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan patogen lain seperti Salmonella. Oleh karenanya, the International Commission for Microbiological Specification for Foods (ICMSF, 2002) memeringkatkan bakteri ini sebagai cemaran dengan tingkat bahaya yang parah untuk populasi yang terbatas.

E. sakazakii tergolong sebagai patogen pangan 'emerging' yang perlu diwaspadai karena dalam 20 tahun terakhir ditengarai dapat mengakibatkan penyakit melalui makanan. Bakteri ini juga dikategorikan sebagai 'patogen oportunistik', yakni patogen yang menyebabkan penyakit pada kelompok rentan yang memiliki kekebalan rendah.

Kelompok yang rentan terhadap E. sakazakii adalah bayi berusia kurang dari 1 bulan atau bayi lahir prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah atau bayi dari ibu yang menderita AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). Meskipun tidak ada bukti secara epidemiologis tentang dosis infeksinya, Iversen & Forsythe (2003) memperkirakan bahwa diperlukan 1.000 sel untuk terjadinya infeksi oleh E. sakazakii.

Sampai saat ini, ada beberapa faktor yang dimiliki oleh E. sakazakii yang diduga berperan dalam terjadinya penyakit di antaranya protein invasin dan enterotoksin. Penelitian tentang faktor virulensi bakteri ini terus berlangsung di berbagai negara termasuk upaya untuk menemukan struktur enterotoksin yang dihasilkan.



Sumber E. sakazaki





E. sakazakii (Cronobacter spp.) telah diisolasi dari berbagai sumber seperti lingkungan (tanah, air) dan makanan. Selain susu formula, makanan yang pernah dilaporkan mengandung bakteri ini antara lain keju, roti, tahu, teh asam, daging yang dikering, daging cacah dan sosis. E. sakazakii juga ditemukan pada khamir roti karena bakteri ini merupakan bagian dari flora permukaan biji sorghum dan biji padi.

Meskipun demikian selain susu formula pangan di atas tidak pernah dilaporkan menyebabkan infeksi E. sakazakii. Hal ini mungkin disebabkan karena makanan tersebut tidak dikonsumsi oleh kelompok bayi rentan di atas.



E. sakazakii dan Susu Formula





Terjadinya pencemaran susu formula oleh E. sakazkakii diduga bisa terjadi oleh kontaminasi eksternal yaitu penanganan yang buruk saat merekonstitusi susu formula
dengan air atau kontaminasi internal selama produksinya. Pencemaran selama penyiapan dapat terjadi dari orang, piranti, debu atau lingkungan serta air yang digunakan.

Pencemaran selama produksi kemungkinan terjadi setelah proses pasteurisasi susu yaitu selama pengeringan, selama pencampuran kering dan atau pengemasan. Karena akumulasi laporan terkait E. sakazakii dan susu formula ini, sejak tahun 2004 lembaga pangan dunia Codex Alimentarius Commission, FAO/WHO bekerjasama dengan lembaga-lembaga pakar dan negara anggota Codex mendiskusikan data-data ilmiah terkait temuan E. sakazakii dari berbagai negara dan melakukan analisis risiko dengan data yang terkumpul tersebut.

Hasil kajian risiko selama beberapa tahun tersebut akhirnya bermuara pada diterbitkannya panduan Codex tentang proses dan pengujian susu formula untuk produsen susu formula, serta panduan bagi rumah sakit maupun rumah tangga dalam menyiapkan (merekonstitusi) susu formula untuk diberikan pada bayi.

Panduan bagi produsen yang dikeluarkan oleh Codex pada tahun 2008 segera diadopsi
oleh banyak negara termasuk oleh Indonesia melalui suatu Ketetapan Badan pengawas
Obat dan Makanan. Panduan tersebut mensyaratkan pengujian bakteri E. sakazakii yang
sebelumnya tidak dipersyaratkan di mana pun di seluruh dunia. Persyaratan produksi
dan pengujiannya relatif ketat, meski tidak seketat untuk Salmonella yang dianggap
lebih tinggi frekuensi kasus infeksinya.

Panduan Codex tersebut mensyaratkan untuk tiap lot produksi dilakukan pengujian sebanyak 30 sampel masing-masing 10 g dan tidak boleh ada satu sampel pun yang terdeteksi mengandung E. sakazakii. Jika ditransformasikan secara statistika berdasarkan ICMSF (2002) maka suatu lot susu formula akan tidak boleh diperdagangkan jika rata-rata jumlah E. sakazaki-nya lebih dari 1 dalam 278 g susu.

Panduan bagi konsumen maupun rumah sakit lebih dititikberatkan pada praktik sanitasi yang baik bagi orang (pekerja), air, botol yang digunakan untuk merekonstitusi susu formula serta pembatasan waktu untuk tidak menyimpan susu formula yang telah direkonstitusi pada suhu kamar lebih dari 2 jam. Sebagai tambahan, beberapa negara juga mengadopsi panduan dari WHO (2007) yang merekomendasikan rekonstitusi dengan menggunakan air bersuhu 70 derajat C untuk meminimalkan risiko patogen ini.



Sebagai patogen pangan 'emerging' yang baru mulai didiskusikan tahun 2004 di tingkat internasional, E. sakazakii termasuk contoh sukses dalam mengelola patogen baru. Karena diskusi dan pengaturan dibuat cukup awal, maka sampai sekarang tidak terjadi peristiwa infeksi E. sakazakii karena susu formula dalam skala besar yang menandakan bahwa patogen ini terkendali.

Dalam perkembangan teknik deteksi mikroba dan teknologi informasi yang pesat ini, bukan tidak mungkin berbagai patogen baru akan muncul. Apabila para ilmuwan cukup
cepat mengambil bagian dalam penelitian dan datanya dapat dikontribusikan pada kegiatan analisis risiko, maka berbagai patogen yang bermunculan akan dapat diantisipasi dan dikelola dengan baik.

Sabtu, 19 Februari 2011

ABLASIO RETINA



Ablasio retina adalah lepasnya retina dari tempatnya. Kejadian ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada berbagai usia. Kejadian ini lebih besar kemungkinannya pada penderita yang memakai kacamata minus (miopia) tinggi. Juga dapat tejadi akibat pukulan yang keras.

* Sebab dan gejala lepasnya retina.
>Sebagian besar lepasnya retina terjadi akibat adanya satu atau lebih robekan kecil atau lubang di retina. Sering pula terjadi akibat menyusutnya badan kaca yaitu, bahan jernih seperti agar yang mengisi bola mata. Bila sudah ada robekan pada retina , cairan encer seperti air dapat masuk ke lubang retina tersebut. Cairan ini memisahkan retina dari dinding mata bagian belakang dan mengakibatkan retina lepas. Bagian retina yang lepas tak dapat berfungsi baik, tidak melihat.
Gejala pertama penderita ini melihat kilatan - kilatan bintik hitam mengapung dan cahaya. Pada beberapa penderita lepasnya retina mungkin terjadi tanpa didahului oleh terlihatnya bintik bintik hitam ataupun kilatan cahaya yang nyata. Dalam hal ini penderita mungkin menyadari penglihatannya seolah - olah pinggir. Perkembangan lepasnya retina yang lebih lanjut akan mengaburkan penglihatan sentral dan menimbulkan kemunduran penglihatan. Diagnosa Retina yang lepas tak dapat dilihat dari luar mata. Karena itu bila ada keluhan seperti diatas harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata. Dokter akan memeriksa bagian dalam mata denga alat yang bernama oftalmoskop. Pengobatan Bila retina robek tetapi belum lepas, maka lepasnya retina itu dapat dicegah dengan tindakan segera, yaitu dengan tindakan sinar laser. Bila retina telah lepas, maka tindakan bedah merupakan tindakan menempelkan kembali retina tersebut
Pada ablasio yang rumit mungkin diperlukan tindakan vitrektomi. Pada lebih dari 90% ablasio retina, retina dapat ditempelkan kembali dengan teknik - teknik bedah mata modern. untuk menempelkan kembali retina diperlukan lebih dari satu kali operasi. Hanya Dokter spesialis mata yang berwenang mengobati ablasio retina. Pasien dengan keluhan-keluhan seperti diatas dan mereka yang menderita miopia dengan kaca mata minus tinggi serta mereka yang anggota keluarganya pernah mengalami ablasio retina, sebaiknya memeriksakan matanya secara berkala.

* KENAPA RETINA BISA ROBEK?
Perlekatan vitreus dan retina dapat saja terlepas dan saling terpisah. Tempat paling sering terjadi yaitu pada bagian belakang bola mata dan biasanya tidak bermasalah. Namun, adakalanya vitreus dan retina saling melekat erat pada bagian tertentu sehingga bila vitreus terlepas maka bagian yang melekat erat tersebut akan ikut ditarik oleh vitreus dan terjadilah robekan retina.
* APAKAH ABLASIO RETINA ITU?
Ablasio retina terjadi apabila retina terlepas dari tempat perlekatannya. Kejadian ini serupa dengan wallpaper yang terkelupas dari dinding. Hal ini diawali oleh robeknya retina yang diikuti menyusupnya cairan pada robekan tersebut. Cairan tersebut akan menyusup terus di antara retina dan dinding bola mata yang berakibat terlepasnya retina. Retina yang terlepas ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.
* BAGAIMANA MENGOBATI RETINA YANG ROBEK?
Dilakukan laser fotokoagulasi atau cryotherapy (pembekuan) di sekeliling retina yang robek dan bertujuan untuk merekat atau menambal kembali robekan tersebut supaya tidak terjadi ablasio. Floaters dan kilauan cahaya tidak selalu menunjukkan adanya ablasio retina. Tapi bila hal itu terjadi sebaiknya segera periksa ke dokter mata. Laser dapat dilakukan di poliklinik dan tidak perlu rawat inap.
* GEJALA ABLASIO RETINA
Kilauan-kilauan cahaya. . Floaters. . Melihat seperti ada lapisan hitam yang menutupi sebagian atau seluruh pandangan.
* PENYEBAB ABLASIO RETINA . 
Miopia (rabun jauh). . Trauma mata. . Ada riwayat ablasio retina dalam keluarga. . Ablasio retina pada mata yang lain. . Pernah mengalami operasi mata. . Ada daerah retina yang tipis/lemah yang dilihat oleh dokter mata.
* PENANGANAN ABLASIO RETINA
Kebanyakan kasus ablasio retina memerlukan tindakan operasi untuk merekatkan kembali retina pada tempatnya. Dokter mata anda akan menentukan cara yang tepat sesuai penyebab ablasio retina tersebut. Ada kemungkinan operasi dilakukan lebih dari satu kali.
* JENIS-JENIS OPERASI ABLASIO RETINA
Ada beberapa cara operasi untuk merekatkan kembali retina yang lepas. Pemilihan jenis operasi dan anestesi (lokal atau umum) tergantung pada karakteristik ablasio retina yang terjadi. Lokasi ablasio harus ditentukan terlebih dahulu kemudian di laser fotokoagulasi (pemanasan) atau cryopexy (pembekuan) untuk menutup bagian yang robek. Adakalanya diperlukan gelembung udara khusus yang dimasukkan ke dalam bola mata tersebut untuk membantu mendorong retina yang terlepas agar menempel kembali ke tempatnya di dinding bola mata. Scleral Buckle Sabuk silikon dipasangkan melingkari bola mata dengan tujuan membentuk cekukan kedalam pada dinding bola mata untuk menutupi rongga yang terjadi akibat robeknya retina. Vitrektomi ( Jenis operasi ini yang akan di lakukan dr Rscm terhadap mata saya) dan di Pelembang Jenis pengobatan ini belum ado, dan dak pacak di lakuke di Palembang. Vitrektomi merupakan tindakan pengeluaran cairan vitreus kemudian digantikan dengan gas khusus. Secara perlahan gas tersebut akan diserap dan digantikan kembali dengan cairan yang diproduksi oleh mata itu sendiri. Kadang-kadang vitrektomi dilakukan bersamaan dengan pemasangan scleral buckle.
* APAKAH PENGLIHATAN ANDA AKAN MEMBAIK?
Diperlukan waktu beberapa bulan untuk perbaikan tajam penglihatan tapi pada beberapa kasus tajam penglihatan tidak bisa kembali normal. Sayangnya, ada juga yang tidak bisa melihat lagi walaupun sudah dilakukan pengobatan.
* BAGAIMANA JIKA TIDAK DIOPERASI?
Retina yang terlepas tidak akan berfungsi lagi sehingga anda akan kehilangan penglihatan dan menjadi buta.
* APA YANG SEBAIKNYA ANDA LAKUKAN?
Jika anda mengalami gejala-gejala ablasio retina maka segera periksa ke dokter mata untuk diobati sedini mungkin. Jika anda beresiko terjadi ablasio retina maka sebaiknya periksakan mata anda secara teratur

Kamis, 17 Februari 2011

MELATI



Melati merupakan tanaman bunga hias jenis perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Indonesia, salah satu jenis melati dijadikan sebagai simbol nasional yaitu melati putih (Jasminum sambac) karena bunganya dikaitkan dengan berbagai tradisi budaya dari banyak suku di Indonesia. Bunga Melati sangat harum baunya. Tanpa melihatpun kita pasti tahu jika disebuah taman terdapat bunga Melati.


 


JENIS - JENIS MELATI
Di antara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani, baru sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat delapan jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomi dan sosialnya.
  • Jasminum sambac Air (melati putih, puspa bangsa)
  • Jasminum multiflorum Andr. (melati hutan: gambir, poncosudo, 'Star Jasmine', J. pubescens Willd.).
  • Jasminum officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J. floribundum = Jasmine grandiflorum). Perdu setinggi 1,5 meter.
  • Jasminum rex - Melati Raja King Jasmine).
  • Jasminum parkeri Dunn. (melati pot).
  • Jasminum mensyi (Jasminum primulinum, melati Primrose).
  • Jasminum revolutum Sims. (Melati Italia)
  • Jasminum simplicifolium (Melati Australia, J. volibile, melati Bintang). Melati hibrida. Bunga berwarna merah muda dan harum.
Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain:


Jasminum sambac (Melati Putih), antara lain varietas: 'Maid of Orleans', 'Grand Duke of Tuscany', menur dan 'Rose Pikeke'





Jasminum multiflorum ('Star Jasmine')





Jasminum officinale (gambir)


CIRI - CIRI MORFOLOGI 
Merupakan sejenis perdu dengan tinggi rata-rata 0,3 – 3 m, pada kebun-kebun penghasil bunga potong rata-rata tingginya 1 m. Kalau tidak dipangkas tanaman melati yang sudah besar akan memanjat pada batang tanaman lain. Tanaman melati banyak ditanam orang di halaman rumah sebagai tanaman hias. Melati dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur pada ketinggian 600 – 800 m di atas permukaan laut bahkan sampai 1800 m di atas permukaan laut asal mendapat cukup sinar surya.

Tanaman melati berdaun tunggal, berwarna hijau sampai hijau kelabu, helaian daun berbentuk jorong sampai bundar telur, panjang 5 – 10 cm, lebar 4 – 6 cm, ujungnya runcing, pangkal membulat, tepi rata, tulang daun menyirip menonjol pada permukaan bawah, permukaan daun mengkilap, tangkai daun pendek sekitar 5 mm, tersusun berhadapan



P E N A N A M A N
Penanaman melati pada umumnya tidak diperlukan pengolahan tanah secara total tetapi cukup dibuat lubang tanam dengan ukuran panjang sekitar 30 – 40 cm, lebar 30 – 40 cm dan kedalaman 30 cm. Jangan lupa gulma disekitamya dibersihkan.

Kemudian buat alur sedalam 30 cm dan lebar 30 – 40 cm, kemudian alur tersebut diisi dengan kompos dari berbagai bahan limbah pertanian seperti rumput kering, pupuk kandang dan lain-lainnya, kemudian ditutup tanah dan buat guludan setinggi 20 – 30 cm dengan maksud untuk memperkaya bahan organik di dalam tanah. Selanjutnya sekitar 1 bulan kemudian bibit melati ditanam pada guludan tersebut dengan jarak yang telah ditentukan. Sebelum bibit ditanam, tanah dan kompos pada lubang tanaman diaduk teriebih dahulu dan kemudian bibit ditanam.

PERANGSANG BUNGA
Zat perangsang / Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga Melati. Zat perangsang bunga yang berpengaruh baik terhadap pembungaan melati adalah Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memberikan hasil bunga yang paling tinggi, yakni 1,45 kg/ tanaman.

POTENSI & KHASIAT
Ada sisi lain dari melati yang perlu diungkap. Bagian akar, daun dan bunga melati mengandung bermacam unsur kimia yang sangat bermanfaat untuk pengobatan. Diantaranya adalah senyawa asam format, asam asetat, asam benzoat, asam salisilat, indol, jasmon, dan livalylacetaat.






A. akar 


AKAR melati menebarkan efek farmakologis sebagai pemati rasa (anestetik). Berbagai literatur menyebutkan beberapa penyakit seperti insomnia (susah tidur), keseleo, cacingan, sakit gigi, sakit kepala, vertigo dan rasa sakit pada penderita patah tulang (fraktur) dapat diobati dengan ramuan akar melati. Mengingat begitu banyak khasiat yang bisa dipetik, Tanamlah melati di pekarangan rumah anda. Selain ditebari bau harum, juga memiliki cadangan obat yang dapat digunakan setiap saat.


Digunakan untuk mengatasi :
1. Derita insomnia/susah tidur
2. Luka memar karena terpukul
3. Mengurangi sakit pada tulang patah.
4. Sakit gigi
5. Sakit kepala dan
6. Cacingan



B daun dan bunga 


BUNGA DAN DAUN melati terasa pedas, manis dan sejuk dilidah. Beraneka rasa ini memberikan khasiat anti radang (anti inflamasi), peluruh kencing (diuretik), melancarkan pernafasan dan merangsang pengeluaran keringat (diaforetik).Tidak heran bila bunga dan daun melati dapat digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit influenza, demam, sakit kepala, diare, cacingan, radang mata merah, jerawat, bisul, sesak nafas, asma dan mengurangi produksi air susu ibu yang berlebihan.




daun Digunakan untuk mengatasi :
1. Conjunctivitas (radang mata merah)
2. Masalah produksi ASI yang berlebihan
3. Bengkak
4. Sakit kepla
5. Sesak nafas



bunga Digunakan untuk membantu menyembuhkan :
1. Influenza
2. Sakit kepala
3. Diare
4. Cacingan
5. Radang mata merah
6. ASI yang berlebihan
7. Bisulan
8. Jerawatan
9. Biduran
10. Bengkak karena gigitan binatang
11. Sesak nafas karena asma

Melati bisa digunakan sebagai obat luar maupun obat dalam

A. Untuk Obat Luar

1. Dengan cara bunga melati direbus,
2. Kemudian air saringannya dimanfaatkan untuk mengkompres atau penggunaan yang lain.

B. Untuk bagian obat dalam
1. Bagian luar bisa dengan cara daun dimemarkan
2. Kemudian digiling halus lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

Resep sederhana penggunaan tanaman melati untuk membantu mengobati beberapa macam penyakit :

A. Conjunctivitis (Radang Mata Merah)
1. Pertama-tama siapkan 6 gram daun melati
2. Selanjutnya direbus dengan air secukupnya
3. Kemudian disaring dan air saringan bisa digunakan untuk diminum dan juga untuk (cuci mata)

B. Untuk mengatasi bengkak karena digigit binatang
Dengan menggunakan daun maupun bunga melati secukupnya yang sebelumnya telah dicuci bersih.
1. Kemudian diremas-remas.
2. Lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit
3. Diamkan beberapa saat sampai remasan daun yang telah ditempelkan pada luka tersebut kering.

C. Demam
1. Dengan 10 gram daun melati dan 10 gram bunga melati
2. Bunga dan daun itu diremas-remas dengan tangan.
3. Lalu direndam dalam air secukupnya.
4. Air rendaman tersebut digunakan untuk mengompres dahi.

D. Insomnia / Sulit Tidur
1. Bisa menggunakan akar dari pohon melati sebanyak 1-2 gram
2. Kemudian akar tersebut dicuci bersih
3. Lalu ditumbuk sampai halus
4. Kemudian ramuan tersebut ditambah air matang
5. Setelah itu disaring dan hasil saringan diminum menjelang tidur

E. Sesak Nafas
1. Siapkan 20 lembar daun melati secukupnya dan bunga melati
2. Bahan-bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 2 gelas air
3. Kemudian disaring
4. Cara pemakaian adalah di saringan tersebut diminum sekaligus sampai habis

F. Jerawatan
Caranya :
1. Pertama-tama siapkan 20 kuntum bunga melati
2. Tambahkan dua jari asam jawa
3. Tiga gram belerang
4. Tumbuk semua itu sampai halus dan jangan lupa pula untuk menambahkan dua sendok makan
air jeruk nipis dan kemudian diremas-remas.
5. Kemudian ramuan campuran tersebut digosokkan pada muka yang berjerawat.
6. Dua kali sehari sebanyak yang dibutuhkan

Rabu, 16 Februari 2011

coconut



Sejak lama, kelapa dikenal sebagai tumbuhan yang kaya manfaat. Nyaris tak ada bagian dari tanaman kelapa yang tidak bermanfaat bagi kehidupan.
Namun tak jarang pula orang yang tidak paham memanfaatkan setiap bagian dari kelapa. Air kelapa misalnya, justru hanya menjadi limbah karena bingung memanfaatkanya. Padahal air kelapa justru sangat berkhasiat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Nah.. agar air kelapa tak terbuang percuma, Anda perlu tahu apa saja khasiat dan kegunaannya. 


Inilah alasan kenapa Anda perlu minum air kelapa:
1. Air kelapa ternyata lebih bernutrisi ketimbang susu penuh (whole milk) karena tidak mengandung     kolesterol dan rendah lemak.
2. Air kelapa dapat memperbaiki sirkulasi darah dan dikenal mampu membersihkan saluran pencernaan.
3. Air kelapa tidak hanya akan membuat sistem kekebalan tubuh Anda lebih baik, tetapi juga membantu tubuh melawan beberapa jenis virus penyebab penyakit.
4. Jika Anda mengidap penyakit batu ginjal, biasakanlah meminum air kelapa secara rutin. Kebiasaan meminum air kelapa akan mambantu memecah batu ginjal dan memudahkan mereka keluar dari tubuh.
5. Air kelapa juga dikenal sejak dahulu dapat menyembuhkan gangguan saluran kencing. Segelas air kelapa akan meredakan rasa sakit akibat susah kencing.
6. Jika Anda masih merasa pusing karena mabuk, tak ada yang bisa memulihkannya dengan cepat selain mengonsumsi air kelapa.
7. Air kelapa yang rasanya lembut sangat kaya akan elektrolit dan potassium . Potassium dapat membantu tubuh mengatur tekanan darah dan fungsi organ jantung.
8. Air kelapa dapat mempercepat naiknya trombosite bagi penderita DBD dan menurunkan demam (trombosit turun karena dipakai untuk mencegah pendarahan,karena demam tinggi mengakibatkan pengentalan darah,dan pori”pembuluh darah membesar)



Berbagai manfaat air kelapa:
a. Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni. Air kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.

b. Jika air kelapa muda yang dicampur dengan susu amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.

c. Air kelapa juga mempunyai bermacam-macam khasiat sebagai obat. Di antaranya, minum air kelapa muda juga dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan antibiotika lain, sehingga menjadikan obat-obat itu lebih cepat diserap darah.

d. Mencuci muka dengan air kelapa secara kontinu tiap hari dapat menyembuhkan atau melenyapkan jerawat, noda-noda hitam, kerutan pada wajah yang datang lebih dini, kulit mengering, dan wajah menjadi tampak berseri.

e. Campurlah air kelapa dengan sedikit madu. Ramuan ini merupakan tonikum yang murah tetapi berkhasiat. Ramuan ini merangsang pusat-pusat seksual tubuh dan meniadakan akibat buruk gairah seksual berlebih.

f. Jerawat membandel dapat diobati dengan campuran 25 gram pasta kunyit dengan segelas air kelapa, lalu dibiarkan selama semalam suntuk, kemudian tambahkan 3 sendok teh bubuk cendana merah. Aduk-aduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disimpan lagi tanpa terganggu selama 3 hari. Saringlah ramuan tadi dengan tiga lapis kain kasa. Simpan sari tadi dalam botol, dan oleskan pada muka dua kali sehari hingga jerawat lenyap.

g. Air kelapa juga berkhasiat sebagai obat luka, telapak kaki pecah-pecah, dan eksim. Membuat ramuannya relatif mudah. Rendamlah segenggam beras dalam air kelapa muda bersama tempurungnya sampai beras terasa asam karena peragian, kemudian beras digiling menjadi bubuk halus. Tepung beras tersebut digunakan dengan dioleskan setiap hari selama 3-4 hari pada bagian tubuh yang sakit.
h. Jika air kelapa muda dicampur dengan sejumput bubuk kunyit dan air kapur sirih dalam ukuran sama merupakan obat luka bakar dan meniadakan rasa panas pada telapak kaki dan tangan

Selasa, 15 Februari 2011

daur hidup nyamuk



Nyamuk merupakan binatang yang sangat dibenci manusia. Berbagai cara pun ditempuh untuk mengusir nyamuk bahkan dibunuh dengan berbagai cara. Meski demikian nyamuk tak pernah putus asa untuk mengganggu manusia seperti juga syetan yang tak pernah puas dan terus menerus mengganggu manusia. Tetapi yang lebih menyebalkan, nyamuk menjadi perantara berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan kematian bagi manusia. Kita harus sadar bahwa banyaknya nyamuk di sekitar kita sangat tergantung dari perilaku kita menjaga kesehatan sehari-hari. Oleh karena itu agar kita dapat menjaga dari serbuan nyamuk, alangkah lebih baiknya kalau kita mengenal daur hidup nyamuk serta bagaimana tempat-tempat yang menjadi favorit nyamuk untuk tinggal


Daur Hidup Nyamuk


Semua serangga termasuk nyamuk dalam daur hidupnya memiliki tingkatan-tingkatan tertentu yang kadang-kadang tingkatan itu satu dengan yang lainnya sangat berbeda. Semua nyamuk mengalami metamorfosa sempurna (holometabola) mulai dari telur menjadi jentik kemudian menjadi kepompong dan akhirnya menjadi dewasa. Jentik dan pupa hidup di air sedangkan dewasa hidup di darat. Dengan demikian nyamuk dikenal memiliki 2 macam alam kehidupan, yaitu kehidupan di dalam air dan kehidupan di luar air (darat/udara).





Nyamuk termasuk serangga yang melangsungkan siklus kehidupan di air. Kelangsungan hidup nyamuk akan terputus apabila tidak ada air. Nyamuk dewasa akan meletakkan telurnya dipermukaan air. Nyamuk mengeluarkan telur sebanyak +100-300 butir sekali bertelur dan besarnya telur sekitar 5 mm. Setelah 1-2 hari telur itu menetas menjadi jentik yang sangat halus seperti jarum. Selama periode jentik dalam pertumbuhannya akan berganti kulit selama 4 kali. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik menjadi kepompong sekitar 8-10 hari tergantung suhu, makanan dan spesies nyamuk. Setelah 8-10 hari maka jentik itu akan berubah menjadi kepompong (pupa).



Kepompong merupakan tingkatan (stadium) istirahat dan tidak makan. Pada stadium ini terjadi proses pembentukan alat-alat tubuh nyamuk dewasa seperti alat kelamin, sayap, dan kaki. Tingkatan ini memerlukan waktu 1-2 hari. Setelah cukup waktu, kepompong akan berubah menjadi nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan antara jantan dan betina dari alat kelaminnya.



Nyamuk yang baru keluar akan terbang dan mencari darah untuk makanannya. Umur nyamuk relatif pendek dimana nyamuk jantan umummnya berumur kurang dari seminggu, sedangkan nyamuk betina umurnya lebih panjang sekitar rata-rata 1-2 bulan. Nyamuk jantan akan terbang di sekitar tempat perindukannya dan makan cairan tumbuhan yang ada disekitarnya. Nyamuk betina hanya kimpoi satu kali untuk seumur hidupnya. Perkimpoian biasanya terjadi 24-48 jam setelah keluar dari kepompong. Makanan nyamuk betina yaitu darah, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan telurnya.





Tempat Perindukan Nyamuk

Tempat perindukan nyamuk Anopheles adalah genangan air, baik air tawar maupun air payau, tergantung dari jenis nyamuknya. Air tidak boleh tercemar atau terpolusi dan harus selalu berhubungan dengan tanah. Tempat perindukan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kadar garam, kejernihan dan flora. Tempat perindukan vektor di air payau terdapat di muara-muara sungai yang tertutup hubungannya ke laut dan rawa-rawa. Sedangkan tempat perindukan di air tawar berupa sawah, mata air, terusan, kanal, genangan di tepi sungai, bekas jejak kaki, roda kendaraan, dan bekas lobang galian.



Secara umum dalam kehidupannya, nyamuk selalu memerlukan 3 tempat yaitu;

1.Tempat untuk berkembang biak (Breeding Places)

Stadia telur, jentik, dan kepompong berada dalam air dan tempat yang mengandung air tersebut dinamakan “Breeding Places”. Breeding places Anopheles sangat bervariasi tergantung spesies Anopheles yang bersangkutan.



2. Tempat mendapatkan umpan (fleeding places)

Berdasarkan kesenangan mendapatkan darah, dikenal 2 golongan nyamuk yaitu nyamuk yang senang mencari darah manusia dan yang senang mencari darah binatang. Kebanyakan nyamuk di Indonesia mempunyai sifat tidak mutlak, artinya meskipun nyamuk tersebut bersifat senang menggigit binatang tetapi bila tidak ada binatang nyamuk tersebut akan menggigit manusia juga.



3. Tempat untuk istirahat (resting places)

Setiap nyamuk betina menggigit orang/binatang sehingga perutnya penuh darah, nyamuk tersebut akan pergi ke resting places. Nyamuk akan beristirahat di resting places selama 2–3 hari untuk iklim Indonesia. Tempat istirahat nyamuk dapat bersifat di dalam rumah/bangunan lain atau di luar rumah/bangunan lain. Resting places di alam dapat berupa alamiah seperti gua-gua, tebing–tebing sungai atau parit dan semak– semak.