Sabtu, 16 April 2011

DAUN STEVIA PENGGANTI GULA

Tumbuhan stevia 200 kali lebih manis berbanding gula tebu
Stevia adalah sejenis tumbuhan agak baru di negara ini biarpun hakikatnya sudah lama digunakan di sesetengah negara sebagai bahan pemanis. Tumbuhan yang nama saintifiknya Stevia Rebaudiana, digunakan masyarakat Asli Red Indian Guarani di Amerika Selatan sejak 1,500 tahun lalu sebagai pemanis bagi ubat pahit.



Ia turut dikenali sebagai makanan tambahan dan herba merawat penyakit berkaitan kencing manis, obesiti, menurunkan tekanan darah tinggi, melawaskan kencing dan merawat luka terbakar. Namanya bagaimanapun mula menjadi sebutan penduduk tempatan kira-kira lima tahun lalu apabila khasiatnya sebagai pemanis yang sesuai di ambil pesakit diabetes heboh diperkatakan dan akhir-akhir ini dilonjak sebagai berpotensi menjadi tanaman komersial di negara ini.
Pegawai Penyelidik Prinsipal, Pusat Penyelidikan Padi & Tanaman Industri Institut Penyelidikan dan Pembangunan Pertanian Malaysia (Mardi), Dr Tan Swee Lian, berkata stevia yang berasal dari Paraguay, Amerika Selatan.



Beliau menjelaskan stevia mula dibawa masuk ke negara ini pada 1970-an dan kajian mengenainya berterusan sehingga ke hari ini, namun hanya dikenali ramai sejak lima tahun kebelakangan ini.


“Pokok renek berdaun bujur, batangnya lembut, bunga halus dan gerutu ini juga dikenali sebagai daun manis atau madu kerana mengandungi bahan yang 200 kali lebih manis daripada gula biarpun masih ada rasa pahitnya.

“Stevia mengandungi dua komponen utama pemanis di dalamnya iaitu steviosid dan rebaudiosid A. Kedua-dua bahan pemanis itu akan berkurangan jika tanaman berkenaan dituai lebih awal.

“Jika bahan steviosid dan rebaudiosid A diasingkan dalam proses makmal, maka rasa pahit dalam stevia akan dapat dihilangkan dan ia sesuai untuk dijadikan pemanis tanpa rasa pahit. Rasa pahit yang ada pada stevia kurang digemari sesetengah orang dan menjadi antara halangan utama sebagai makanan pengganti gula,” 


anggur

Buah anggur yang berwarna hijau, ungu atau hitam sering disajikan sebagai buah segar atau hiasan kue. Dengan menyantap beberapa butir anggur ini, ada beragam jenis penyakit bisa dicegah. Jadi, seringlah makan si asam manis dan segar ini!

Buah anggur tidak hanya sumber dari vitamin A, C, B6 dan folate yang baik. Tetapi juga sumber mineral penting lainnya seperti potassium, calcium, iron, phosphorus, magnesium dan selenium.

Buah anggur baik yang kuning, hijau, ungu atau hitam kaya akan flavanoid yaitu zat anti radikal bebas. Zat ini bisa menghambat penuaan dini dan memperbaiki sel-sel rusak akibat radikal bebas. Karena itu sering dianjurkan untuk makan buah anggur segar jika ingin awet muda.

Buah anggur yang dikeringkan seperti kismis dan sultana juga mengandung nutrisi untuk mencegah sembelit, demam, lemah syahwat, menjaga berat badan dan membuat mata sehat. Sedangkan anggur segar bisa mengatasi sembelit, gangguan pencernaan, letih, gangguan ginjal dan mencegah katarak.

Semua vitamin tersebut sangat berguna untuk menjaga kesehatan tubuh. Inilah beberapa khasiat kesehatan dari buah anggur seperti yang dikutip dari Idiva.


1. Asma
Anggur memiliki kekuatan assimilatory yang dapat meningkatkan kadar air dalam paru-paru. Hal ini sangat baik bagi penderita asma karena dapat mengurangi masalah sesak nafas.

2. Antibakteri
Anggur merah memiliki kandungan antibakterial dan antivirus yang kuat, sehingga dapat melindungi tubuh dari infeksi.

3. Alzheimer
Penelitian menunjukan bahwa anggur dapat meningkatkan kesehatan otak dan menghindari dari penyakit Alzheimer. Hal ini dikarenakan anggur mengandung resveratol, yakni sebuah polifenol yang mengurangi tingkat amyloidal beta peptides pada penderita Alzheimer.

4. Kanker payudara
Penelitian juga menunjukkan bahwa jus anggur yang berwarna ungu membantu dalam mencegah kanker payudara yang secara signifikan mengurangi massa tumor pada payudara.

5. Sembelit
Anggur mengandung asam organik, gula, selulosa yang dikenal sebagai pencahar. Manfaat ini sangat baik untuk mengatasi keluhan sembelit atau susah buang air besar.

6. Kelelahan
Jus anggur mengandung energi instan. Jus anggur yang kaya akan zat besi dapat mengurangi kelelahan diimbangi dengan istirahat yang cukup.

7. Penyakit jantung
Tingkat oksida nitrat dalam darah akan meningkat ketika Anda mengonsumsi buah anggur, yang bermanfaat untuk mencegah pembekuan dan mengurangi risiko penyakit jantung. Antioksidannya juga dapat menghentikan oksidasi kolesterol LDL yang menghambat pembuluh darah.

8. Pencernaan
Bila Anda menderita gangguan pencernaan, ada baiknya Anda mengonsumsi anggur. Anggur juga baik untuk mengatasi masalah perut lainnya.

9. Migrain
Minum jus anggur murni tanpa campuran air di setiap pagi dapat menyembuhkan penyakit migrain atau sakit kepala sebelah.

10. Gangguan ginjal
Anggur dapat membantu menyingkirkan asam pada ginjal. Hal ini berarti mengurangi gangguan pada tekanan ginjal.

tanaman obat

1.Ekor Kucing
Ekor kucing merupakan tanaman asli dari Hindia Barat. Umumnya, ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman. Perdu, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 12-20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna hijau muda.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Bunga ekor kucing rasanya manis, kelat, sifatnya sejuk. Bunga ini berkhasiat untuk menghentikan perdarahan (hemostatis) dan peluruh kencing (diuretik). Akar dan daun berkhasiat hemostatis.
Bagian yang digunakan adalah bunga dan daun.
Daun digunakan untuk pengobatan :
bercak putih di kulit karena kehilangan pigmen (vitiligo),
disentri, batuk darah (hemoptisis), luka berdarah, dan
sariawan.
Cara Pemakaian :
Untuk obat yang diminum, rebus 10-30 g bunga, lalu air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, giling daun atau bunga secukupnya sampai halus, lalu tempelkan ke tempat yang sakit.

2.Kol Banda


Kol banda merupakan tanaman asli Indonesia, terutama di bagian timur Nusantara dan di Jawa serta tempat-tempat lainnya. Tumbuh dengan baik di hutan, tepi pantai dan tempat-tempat terbuka lainnya seperti di pekarangan rumah sebagai tanaman pagar, di taman-taman sebagai tanaman hias atau tumbuh liar dan dapat ditemukan dari 1-300 m dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi sekitar 5-13 m, percabangan agak mendatar sehingga tampak rindang. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya jorong sampai memanjang, tepi rata atau bergerigi, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 9-24 cm, lebar 3-16 cm, tulang daun menyirip. Daun muda yang tumbuh di ujung batang warnanya putih sampai kuning pucat, sedang daun tua berwarna hijau muda. Bunganya kecil-kecil berbentuk tabung, merupakan bunga majemuk menggarpu dan jarang ditemukan. Daun muda dapat dimakan sebagai lalab mentah, direbus atau sebagai pembungkus buntil. Perbanyakan dengan cangkok, stek batang atau rantingnya, biasanya dipilih ranting yang cukup besar.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Asma, Bisul, Bengkak, Penebalan kulit, Mata ikan, sering kencing;

Kegunaanya:

- Asma.
- Bengkak-bengkak, bisul.
- Penebalan kulit, mata ikan (clavus).
- Sering kencing.

PEMAKAIAN:

Untuk minum: Secukupnya.
Pemakaian luar. Secukupnya, dipanaskan di atas api sampai lemas atau digodok dengan susu/santan untuk menurap bagian yang sakit.

CARA PEMAKAIAN:

1. Kaki bengkak:
Daun dicuci bersih lalu dipanaskan di atas api sampai terasa lemas,
kemudian diletakkan pada kaki yang bengkak.
2. Bisul :
Beberapa lembar daun muda, digodok dengan sedikit santan,
setelah lunak dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai untuk
menurap seluruh permukaan bisul.
3. Melunakkan kulit yang menebal dan mengeras (clavus):
Daun dicuci bersih lalu digodok dengan susu atau santan. Setelah
dingin ditempelkan kebagian kaki yang menebal.
4. Sesak karena asma:
Beberapa lembar daun yang masih muda dicuci lalu diasapkan
sebentar, makan sebagai lalab matang. Lakukan 2 x sehari. 



3.Semanggi Gunung


Tumbuh merayap, ramping, subur di tempat lembab, terbuka maupun teduh di pinggir jalan, pinggir selokan, lapangan rumput dan tempat lain sampai setinggi kira-kira 2.500 m dari permukaan laut. Batang lunak, berongga, panjang 45 cm atau lebih, daun tunggal berseling, bertangkai panjang, bentuk bulat atau reniform dengan pinggir terbagi menjadi 5 - 7 lekukan dangkal, warna hijau. Bunga majemuk bentuk bongkol, keluar dari ketiak daun, warna kuning.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit kuning (Hepatitis), Batu empedu, Batu dan infeksi s. kencing; Batuk dan sesak nafas, Sariawan, Radang tenggorokan; Amandel, Infeksi telinga tengah.

KEGUNAAN:

1. Sakit kuning (Icteric infectious hepatitis).
2. Pengecilan hati dengan busung (Liver cirrhosis dan ascites), batu
empedu.
3. Batu dan infeksi saluran kencing.
4. Batuk dan sesak nafas.
5. Sariawan, radang tenggorok, infeksi amandel.
6. Infeksi telinga tengah.

PEMAKAIAN: 10 - 60 gram, direbus, minum.


PEMAKAIAN LUAR: Bisul, gumpalan darah (haematoma), koreng di kepala: Lumatkan tumbuhan segar, dibubuhkan ke tempat yang sakit.

CARA PEMAKAIAN:

1. Sesak napas (ashma):
10 - 15 gr herba segar direbus, minum atau ditumbuk, peras minum
airnya.
2. Batu saluran kencing: 30 - 60 gr herba segar direbus, minum.
3. Kencing kurang lancar:
30 gr herba segar direbus, kemudian ditambah 30 gr gula pasir,
minum.
4. Radang tenggorok:
30 - 60 gr herba segar direbus, tambah garam sedikit, minum; atau
ditumbuk, peras, minum airnya.
5. Sakit kuning:
30 - 60 gr ditambah air dan arak ketan sama banyak secukupnya,
ditim, 2x /hari, selama 3 - 5 hari.
6. Amandel: dipakai sebagai obat kumur 



4.Nanas Kerang


Biasa ditanam orang sebagai tanaman hias, tumbuh subur di tanah yang lembab. Termasuk anggota suku gawar-gawaran, berasal dari Meksiko dan Hindia Barat. Tinggi pohon 40 cm - 60 cm, batang kasar, pendek, lurus, tidak bercabang. Daun lebar dan panjang, mudah patah, warna daun di permukaan atas: Hijau, dan di bagian bawah berwarna merah tengguli. Panjang daun + 30 cm, lebar 2,5 - 6 cm. Bunga berwarna putih, berbentuk bunga kerang.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Bronkhitis, Batuk, TBC kelenjar, Mimisan, Disentri, Berak darah.

KEGUNAAN:

1. Acute & chronic bronchitis, batuk rejan (Pertusis).
2. TBC kelenjar (Lymphatic tuberculosis)
3. Mimisan (Epistaxis).
4. Disenteri basiler, berak darah (Melena).

PEMAKAIAN:
Daun: 15 - 30 gr. Bunga: 20 - 30 kuntum rebus.

PEMAKAIAN LUAR:
Jatuh terkilir, terpukul (memar), dilumatkan, kemudian dibalut.

CARA PEMAKAIAN:
1. Batuk rejan, batuk berdahak, flu, disentri:
20 - 30 kuntum bunga direbus, minum.
2. TBC kelenjar, mimisan: 15 - 30 gr daun, rebus, minum.
3. Acute bronchitis, muntah darah:
10 helai daun segar atau 20 - 30 kuntum bunga ditambah gula batu,
ditim.
4. Berak darah (melena):
10 - 15 helai daun segar atau 20 - 50 kuntum bunga kering ditambah
gula enau, direbus. 



5.Bidara Laut


Tumbuhan semak, tinggi lebih kurang 2 meter. Berbatang kecil, berkayu keras, dan kuat. Bagian yang Digunakan Kayu dan biji.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sifat Khas Pahit, mendinginkan, melancarkan peredaran darah, rnembersihkan darah, dan beracun. Khasiat Anti inflamasi, analgesik, dan diaforetik. PENELITIAN Supriadi, 1986. Jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS. Telah melakukan penelitian pengaruh hipoglikemik rebusan kayu Bidara Laut terhadap kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata bahwa pemberian rebusan 5, 10, 15, dan 25% dengan takaran 5 ml/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah masing-masing 16,49%; 20,23%; 36,04%; dan 43,96%. Pada pemberian tobultamid dengan takaran 250 mg/kg bb, menunjukkan penurunan kadar gula darah sebesar 44,72%. E.Y. Sukandar, Ny. N.C. Soegiarso, dan I. Payayuani. Farmakologi, Departernen Farmasi, ITB. Telah melakukan penelitian pengaruh infus Bidara Laut terhadap efek antiradang pada tikus putih Wistar.

KEGUNAAN
-Menyegarkan kulit muka
-Membangkitkan nafsu makan
-Rematik (nyeri persendian)
-Sakit perut
-Bisul (obat luar)
-Kurap (obat luar)
-Radang kulit bernanah (obat luar)

RAMUAN DAN TAKARAN

Ramuan:

Kayu Bidara Laut 100 mg
Herba Pegagan se
gar 10 gram
Air mendidih 100 ml


  6.Belimbing wuluh


Pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m dpi. Pohon yang berasal dari Amerika tropis ini menghendaki tempat tumbuh tidak ternaungi dan cukup lembab.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batuk, sariawan (stomatitis), perut sakit, gondongan (parotitis),; Rematik, batuk rejan, gusi berdarah, sariawan, sakit gigi berlubang; Jerawat, panu, tekanan darah tinggi (hipertensi), kelumpuhan,; Memperbaiki fungsi pencernaan, radang rektum
KEGUNAAN:
Bunga:
- Batuk.
- Sariawan (stomatitis)

Daun:
- Perut sakit. Gondongan (Parotitis).
- Rematik.

Buah:
- Batuk rejan.
- Gusi berdarah, sariawan.
- Sakit gigi berlubang.
- Jerawat. Panu.
- Tekanan darah tinggi.
- Kelumpuhan.
- Memperbaiki fungsi pencernaan.
- Radang rektum.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: Lihat resep.
Pamakaian luar: Daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai seperti bubur, dipakai sebagal tapal (pemakaian setempat) pada gondongan, rheumatism, jerawat, panu.

CARA PEMAKAIAN:
1. Pagel linu:
1 genggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji cengkeh,
15 biji lada, digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya.
Lumurkan ketempat yang sakit.
2. Gondongan:
10 ranting muda belimbing wuluh berikut daunnya dan 4 butir bawang
merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat
yang sakit.
3. Batuk pada anak.
Segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas, gula
secukupnya dan air 1 cangkir, ditim selama beberapa jam. Setelah
dingin disaring dengan sepotong kain, dibagi untuk 2 kali minum,
pagi dan malam sewaktu perut kosong.



7.Cabe Jawa


Cabe jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia, ditanam di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya dak lembap dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 m dpl. Tumbuhan menahun, batang percabangan liar, tumbuh memanjat; rnelilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 m.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kejang perut, muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, ; Sukar buang air besar, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam,; Hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia,; Tekanan darah rendah, pencernaan terganggu, rematik goat, ; tidak hamil:rahim dingin, membersihkan rahim, badan lemah, ; Stroke, nyeri pinggang, kejang perut.
Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas,
- disentri, diare,
- sukar buang air besar pada penderita penyakit hati,
- sakit kepala, sakit gigi,
- batuk, demam,
- hidung berlendir,
- lemah syahwat,
- sukar melahirkan,
- neurastenia, dan
- tekanan darah rendah.
Bagian akar dapat digunakan untuk:
- kembung, pencernaan terganggu,
- tidak dapat hamil karena rahim dingin,
- membersihkan rahim setelah melahirkan,
- badan terasa lemah,
- stroke,
- rematik, gout, dan nyeri pinggang.
Daun dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut dan
- sakit gigi.
CARA PEMAKAIAN :
Buah sebanyak 2,5 - 5 g dijadikan pil atau direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, buah dijemur kering lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirupkan melalui hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang (karies dentis). Juga digunakan untuk rematik dan parem setelah melahirkan.
Akar sebanyak 2,5 g direbus, atau dijadikan pil, bubuk. Pemakaian luar untuk obat luka dan sakit gigi. Daun untuk obat kumur pada radang mulut.



8.Cakar Ayam


Termasuk divisi Pteridophyta, tumbuhan paku-pakuan ini tumbuh pada tebing, jurang, dan tempat-tempat teduh yang berhawa dingin. Batang tegak, tinggi 15 - 35 cm, keluar akar pada percabangan. Daunnya kecil-kecil, panjang 4 - 5 mm, lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai kepercabangannya, yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kanker paru, Bronkhitis, Radang paru, Tonsilis, Batuk, Koreng; Hepatitis, Perut busung, infeksi saluran kencing, Tulang patah; Reumatik;
KEGUNAAN :
1. Chorioepithelioma, choriocarcinoma, kanker nasopharynx, kanker
paru.
2. infeksi saluran nafas, bronchitis, radang paru (Pneumonia), tonsilitis.
3. Batuk, serak, koreng.
4. Hepatitis, cholecystitis, cirrhosis (Pengecilan hati), perut busung
(ascites), infeksi akut saluran kencing.
5. Tulang patah (fraktur), rheumatik.
KEGUNAAN :
1. Chorioepithelioma, choriocarcinoma, kanker nasopharynx, kanker
paru.
2. infeksi saluran nafas, bronchitis, radang paru (Pneumonia), tonsilitis.
3. Batuk, serak, koreng.
4. Hepatitis, cholecystitis, cirrhosis (Pengecilan hati), perut busung
(ascites), infeksi akut saluran kencing.
5. Tulang patah (fraktur), rheumatik.
PEMAKAIAN : 15 - 30 gr , untuk pengobatan kanker; 50 - 100 gr, rebus selama 3 - 4 jam.



9.Kapasan


Kapasan ditemukan tumbuh liar di tempat-tempat terbuka pada tanah terlantar maupun semak-semak atau ditanam di kebun-kebun. Kapasan dapat ditemukan pada ketinggian 1-650 m dpl. Semak, berumur pendek, tumbuh tegak, tinggi 0,5-2,5 m. Batang bulat, bagian pangkalnya umumnya berkayu, percabangan sedikit, ditumbuhi rambut kasar. Daun tunggal, bertangkai panjang. Helaian daun berlekuk, bercangap, atau berbagi 5 yang sangat dalam, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung, pertulangan menjari, kedua permukaan berambut kasar, panjang 6-22 cm, lebar 5-20 cm, berwarna hijau.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Akar rasanya agak manis, sifatnya sejuk. Pereda panas (antipiretik), peluruh kencing (diuretik), antiradang, dan melancarkan pengeluaran nanah.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 10-15 g akar segar, lalu air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, cuci daun segar, lalu giling sampai halus. Bubuhkan ramuan tersebut pada bisul, koreng, atau pada tulang yang patah (fraktur), lalu balut dengan kain perban. Cara lain, rendam bunga dalam minyak kelapa, lalu oleskan pada luka bakar atau luka akibat tersiram air panas.



10.Sisik Naga


Sisik naga dapat ditemukan di seluruh daerah Asia tropik, merupakan tumbuhan epifit (tumbuhan yang menumpang pada pohon lain), tetapi bukan parasit karena dapat membuat makanan sendiri. Sisik naga dapat ditemukan tumbuh liar di hutan, di ladang, dan tempat-tempat lainnya pada daerah yang agak lembab mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Terna, tumbuh di batang dan dahan pohon, akar rimpang panjang, kecil, merayap, bersisik, panjang 5-22 cm, akar melekat kuat.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rasanya manis, sedikit pahit, dingin. Antiradang, menghilangkan nyeri (analgesik), pembersih darah, penghenti perdarahan (hemostatis), memperkuat paru-paru, dan obat batuk (antitusif). Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian Ekstrak alkohol daun sisik naga mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan Escherichia coli, sedangkan ekstrak alkohol dan ekstrak airnya dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus aureus (L. Nuraini Susilowati, FF UGM, 1988).
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 15-60 g daun, lalu air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, Gunakan air rebusan herba segar untuk mencuci kudis, koreng, atau berkumur bagi penderita sariawan dan radang gusi. Cara lain, giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit pada penyakit-penyakit kulit, seperti kudis, kurap, radang kulit bernanah, radang kuku, atau luka berdarah.

CARA PEMAKAIAN :
Radang gusi (gingivitis)
Cuci daun sisik naga secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Biarkan kunyahan tersebut cukup lama di bagian gusi yang meradang. Selanjutnya, buang ampasnya. Lakukan 3-4 kali sehari, sampai sembuh.
Rematik jaringan lunak (nonartikuler)
Cuci 15-30 g daun sisik naga segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Sakit kuning (jaundice)
Cuci 15-30 g daun sisik naga segar sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Sariawan
Cuci 1 genggam daun sisik naga sampai bersih, lalu rebus dalam 2 gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Gunakan air saringannya untuk berkumur selagi hangat.
Menghentikan perdarahan
Cuci 30 g daun sisik naga segar, lalu giling sampai halus. Selanjutnya, peras dan saring, lalu air saringannya diminum. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh.

asparagus

Asparagus menyimpan banyak manfaat kesehatan untuk tubuh. Berikut manfaat kesehatan dari asparagus, seperti dikutip dari laman Shine:

1. Kaya nutrisi
Asparagus mengandung banyak nutrisi, kaya serat, folat, vitamin A, C, E dan K, serta chromium, dan mineral yang meningkatkan kemampuan insulin untuk mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel.

2. Memiliki zat antikanker
Merupakan sumber sangat kaya glutation, suatu senyawa detoksifikasi yang membantu memecah karsinogen dan senyawa berbahaya lainnya seperti radikal bebas. Inilah sebabnya mengapa konsumsi asparagus dapat membantu melindungi dan melawan bentuk-bentuk kanker tertentu, seperti tulang, payudara, laring usus, dan kanker paru-paru.

3. Kaya antioksidan
Antioksidan dalam asparagus menduduki peringkat teratas di antara buah-buahan dan sayuran karena kemampuannya untuk menetralisir radikal bebas yang merusak sel. Ini, menurut penelitian pendahuluan, dapat membantu memperlambat proses penuaan.

4. Memiliki sifat antipenuaan
Karena memiliki sifat anti penuaan, asparagus sering dijadikan menu vegetarian yang lezat . Tak hanya itu, asparagus dapat membantu otak kita untuk memerangi penurunan kognitif.

Seperti sayuran hijau pada umumnya, asparagus mengandung folat, yang bekerja dengan vitamin B12 yang biasa ditemukan pada ikan, daging unggas, dan susu untuk membantu mencegah kerusakan kognitif.

Dalam sebuah studi dari Tufts University, orang dewasa dengan tingkat sehat folat dan B12 dilakukan uji kecepatan, hasilnya, mereka yang mengasup folat sehat dan B12 memiliki respon uji kecepatan lebih baik dan fleksibilitas mental yang baik.

5. Diuretik alami
Salah satu manfaat lebih dari asparagus mengandung tingkat tinggi asparagin asam amino, yang berfungsi sebagai diuretik alami. Meningkatkan buang air kecil tidak hanya melepaskan cairan tetapi membantu membersihkan tubuh dari kelebihan garam.

Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang menderita edema (akumulasi cairan dalam jaringan tubuh) dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. Namun, perlu Anda tahu, mengonsumsi asparagus bisa menyebabkan bau urin yang kuat.

Demi mengasup manfaat asparagus secara maksimal, ada tips memasak agar nutrisi dan antioksidan di dalamnya tidak hilang. Memasak dengan cara dipanggang atau ditumis tanpa air bisa menjaga kandungan antioksidan dalam asparagus. Dan nikmati asparagus tanpa garam, mentega atau saus untuk mendapatkan hasil maksimal dari sifat diuretik. Sebab, garam dapat menyebabkan retensi air pada beberapa orang.

Rabu, 23 Februari 2011

- Manfaat Daun Bambu -



Masih banyak orang yang belum tahu, daun bambu termasuk herba potensial. Kandungan flavonoidnya cukup tinggi. Di Cina, ekstrak daun ini dimanfaatkan untuk melindungi jantung.





Selama ini, bagian tanaman bambu yang disering dimanfaatkan adalah batangnya. Daun dan bagian lainnya cuma jadi limbah. Berbeda dengan yang berlaku di Cina. Di Negeri Tirai Bambu, daun bambu justru memiliki sejarah pengobatan dan pangan yang panjang.

Manfaat daun bambu pertama kali diungkap dalam kitab Ming Yi Bie Lu (Catatan Dokter Ternama), yakni untuk meluruhkan dahak serta meredakan batuk dan susah napas. Khasiat lain di antaranya adalah menetralkan racun dalam tubuh.



Kamus Besar Herbal Cina juga menuliskan bahwa daun bambu berfungsi mengeluarkan panas, ampuh mengembalikan cairan, dan bersifat diuretik (melancarkan air seni). Tahun 1998, daun bambu dikategorikan oleh Badan Kesehatan Cina dalam daftar herbal alami untuk obat dan pangan.

Sejuk dan Harum
Jenis tanaman bernama Latin Phyllostachys nigra ini tumbuh di daerah Sungai Yangtze, tepatnya di Cina bagian selatan. Pakar kedokteran Cina kuno mendeskripsikan fungsi obat dan pangan daun bambu dalam kitab Yao Pin Hua Yi atau kitab penggalian arti herbal-herbal, yakni bersifat sejuk, harum, dapat masuk ke meridian jantung, rasanya pahit dan sejuk, chi-nya juga sejuk.



Penelitian menunjukkan, daun bambu mengandung banyak zat aktif, yakni flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikroelemen, dan sebagainya, sehingga baik untuk menurunkan lemak darah dan kolesterol. Juga bisa menurunkan oksidasi antioksidan atau radikal bebas, sebagai bahan antipenuaan, serta mampu menjaga stamina dan mencegah penyakit kardiovaskular.


Muliadi Lim OMD-oriental medical doctor dari Shanghai TC University mengungkapkan, kandungan flavonoid daun bambu memiliki efek positif pada kemoterapi terhadap sumsum tulang dan imunitas tubuh, bisa memperbaiki aliran mikrovaskular bagi penderita jantung, fungsi trombosit, dan peredaran darah di otot jantung.





Mirip Hemoglobin
Pakar kesehatan dari Jepang meyakini susunan flavonoid daun bambu mirip susunan hemoglobin. Karena itu, daun bambu bisa langsung disuntikkan ke dalam vena dan dapat meningkatkan efisiensinya.






Flavonoid daun bambu juga aman, tak beracun. Uniknya, flavonoid daun bambu merupakan sumber daya domestik flavonoid pertama yang ditemukan di negeri Cina dan telah dipatenkan secara resmi







Badan Kesehatan di Provinsi Zhe Jiang-Cina, melalui tes toksiologi, melakukan uji oral ekstrak daun bambu pada tikus dengan dosis LD50, yang lebih besar dari 10g/kg berat badan tikus. Hasilnya daun bambu bebas racun.

Benarkah kandungan flavonoid daun bambu mampu menyehatkan jantung? Sebuah penelitian secara khusus dilakukan guna mengungkapkan manfaat flavonoid daun bambu terhadap pembuluh darah dan aliran darah pembuluh koroner.
Variasi penelitian dengan dosis tinggi, menengah, dan rendah, flavonoid daun bambu terbukti dapat memperlancar aliran darah koroner dari jantung Cavia cobaya (sejenis tikus) yang terpisah dengan badannya. Perhitungan terhadap grup dan masing-masing anggota grup mempunyai perbedaan yang signifikan, bertambah seiring dengan besarnya dosis.

Dosis tinggi, menengah, dan rendah flavonoid daun bambu dapat menambah daya kontraksi otot jantung dan perhitungan terhadap grup juga mempunyai perbedaan yang jelas. Efek dari grup dosis kecil (2,5 mg/ml) menerangkan hasil positif bagi fungsi fisiologi normal arteri koroner dan berpotensi mencegah terjadinya gangguan jantung.

Sejak tahun 1998, ahli di Cina telah banyak melakukan penelitian terhadap fungsi flavonoid daun bambu untuk menghambat oksidasi lemak. Contohnya, campuran segelas minuman cokelat dengan 1 persen ekstrak daun bambu secara signifikan meningkatkan antiradikal bebas sekaligus melindungi aktivitas vitamin A dan E.

Di pasar dalam negeri produk ekstrak daun bambu relatif belum banyak. Biasanya dalam bentuk tablet maupun sejenis makanan ringan yang dapat dikonsumsi, layaknya jajanan. Karena dalam bentuk ekstrak, tentu diperlukan sikap hati-hati dalam mengonsumsinya. Cara terbaik untuk mengurangi risiko, perhatikan legalitas produk seperti ada tidaknya sertifikasi dari Badan POM.

Manfaat Bambu dari Zaman ke Zaman
Berbagai kitab herbal, kitab obat klasik, dan farmakop Cina mencatat khasiat bambu dalam menyembuhkan penyakit. Di antaranya:
- Bie Lu. Daun bambu bersifat dingin, tidak beracun, untuk mengobati rasa panas di dada dan batuk.
- Sheng Hui Fang. Bubur daun bambu bisa menyembuhkan jantung panas pada anak kecil atau tidak sadarkan diri. Ramuannya: daun bambu 60 g, beras secukupnya, dan 15 g yin chen (wormwood/Artemisiae scopariae) dibuat bubur.
- Kitab Terapi Herbal. Daun bambu mampu menyembuhkan batuk, haus, dahak, radang tenggorokan, dan menghilangkan rasa panas.
- Ben Cao Qiu Zhen. Daun bambu bisa menyegarkan hati, menghangatkan limpa, menghilangkan riak dan dahaga, angin jahat, batuk, sesak, muntah darah, stroke ringan, dan lain lain.
- Yao Pin Hua Yi. Kitab yang dikenal sebagai Kitab Definisi Obat ini mencatat, daun bambu menyegarkan, agak pahit, mampu menetralkan semua chi dingin dan panas.
- Jing Yue (Kitab Herbal Klasik). Daun bambu, dengan aromanya yang ringan, bisa menetralkan rasa panas, terutama chi di jantung. Merupakan obat yang baik, terutama untuk mengobati dahaga karena hari panas, membersihkan sputum/riak di dada, meredakan rasa dingin dan lemah, batuk, dan asma. Hanya daun bambu yang bisa memasuki kandung empedu dan membawa chi netral ke dalam paru-paru untuk mengeluarkan panas.
- Ben Jing Feng Yuan. Dalam Kitab Herbal Klasik Shennong ini tertulis daun bambu menyembuhkan salah urat, luka, dan membunuh parasit.
- Kamus Besar Obat Cina. Daun bambu meredakan rasa cemas dan panas, serta melancarkan buang air kecil.

Selasa, 22 Februari 2011

Enterobacter sakazakii (Cronobacter spp.)

Nama Enterobacter sakazakii
Enterobacter sakazakii (Cronobacter spp.) adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora. Pada awalnya, bakteri ini hanya dikenal sebagai Enterobacter cloacae yang memiliki pigmen kuning. Pada tahun 1980-an Farmer dkk
mengidentifikasinya sebagai spesies baru dan mengusulkan nama Enterobacter sakazakii sebagai penghargaan kepada peneliti Jepang Riichi Sakazaki.

Berdasarkan sifat biokimiawinya saat ini terdapat 16 kelompok E. sakazakii yang telah diketahui. Dengan bertambahnya pengetahuan tentang sifat-sifat E. sakazakii pada tahun 2007 Iversen dkk mengusulkan E. sakazakii untuk menjadi genus baru Cronobacter spp. Karena nama yang terbilang baru tersebut, maka panduan internasional yang diterbitkan pada tahun 2008 masih mencantumkan baik E. sakazakii
maupun Cronobacter spp.


Perilaku E. sakazakii dalam Pangan





Bakteri E. sakazakii tumbuh pada rentang suhu yang luas yakni 6-47°C. Beberapa galur yang diisolasi dari susu formula di Kanada bisa tumbuh pada 5,5-8,0°C dan terhambat pada suhu 4°. Rata-rata waktu pembelahan bakteri ini dalam susu formula adalah 40 menit pada 23°C dan 4.98 jam pada 10°C.

Artinya, jika ada 1.000 bakteri ini dalam susu formula yang sudah direkonstitusi (dibuat siap minum) maka setelah disimpan pada suhu 23°C selama 40 menit jumlahnya menjadi 2.000. Pada suhu lemari es (10°C), kenaikan jumlah tersebut baru dicapai setelah 5 jam. Batas aktivitas air (aw) dan pH pangan untuk pertumbuhannya belum banyak dilaporkan.

Karena E. sakazakii tidak membentuk spora maka bakteri ini mudah dibunuh oleh panas. Dalam beberapa kajian, dilaporkan bahwa nilai D60 E. sakazakii adalah 2,5 menit, artinya untuk menurunkan jumlah E. sakazakii menjadi 1/10-nya, diperlukan pemanasan pada suhu 60 derajat Celcius selama 2,5 menit.

Sebagai gambaran, jika jumlah awalnya 1.000 per mililiter, maka pemanasan pada suhu 60 derajat Celcius selama 2,5 menit, 5 menit, 7,5 menit, 10 menit akan menurunkan mikroba menjadi berturut-turut 100, 10, 1 dan 0.1 per mililiter. Karena terdiri dari berbagai jenis, maka ketahanan panas bakteri ini cukup beragam dan beberapa bersifat toleran terhadap panas.

Peneliti lain di Korea melaporkan bahwa rekonstitusi susu formula dengan air bersuhu 50°C akan menyebabkan bakteri berkurang menjadi 1/100-nya, sementara dengan suhu 65-70°C terjadi penurunan E. sakazakii menjadi 1/10.000 sampai 1/1000.000-nya (Kim & Park, 2007). Meskipun tidak tahan panas, E. sakazakii ini dilaporkan tahan terhadap kekeringan E. sakazakii tidak tumbuh tetapi dapat bertahan dalam produk kering sampai dengan beberapa bulan.



Penyakit Karena E. sakazakii (Cronobacter spp.)





Dalam dua puluh tahun terakhir terkumpul sejumlah data tentang infeksi pada kelompok bayi rentan karena E. sakazakii yang mencemari susu formula. Infeksi tersebut dilaporkan dapat menyebabkan gejala penyakit neonatal meningitis bacteremia, necrotizing enterocolitis (NEC), dan necrotizing meningoencephalitis (Muytjens & Kollee, 1990).

Selama rentang 1958-2002 di seluruh dunia, terdokumentasikan 25 peristiwa infeksi E. sakazakii yang melibatkan 60-an bayi (Iversen & Forsythe, 2003). Dari 25 peristiwa yang terjadi, delapan di antaranya dapat dikaitkan dengan konsumsi susu formula. Jumlah peristiwa infeksi ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan patogen lain seperti Salmonella. Oleh karenanya, the International Commission for Microbiological Specification for Foods (ICMSF, 2002) memeringkatkan bakteri ini sebagai cemaran dengan tingkat bahaya yang parah untuk populasi yang terbatas.

E. sakazakii tergolong sebagai patogen pangan 'emerging' yang perlu diwaspadai karena dalam 20 tahun terakhir ditengarai dapat mengakibatkan penyakit melalui makanan. Bakteri ini juga dikategorikan sebagai 'patogen oportunistik', yakni patogen yang menyebabkan penyakit pada kelompok rentan yang memiliki kekebalan rendah.

Kelompok yang rentan terhadap E. sakazakii adalah bayi berusia kurang dari 1 bulan atau bayi lahir prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah atau bayi dari ibu yang menderita AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). Meskipun tidak ada bukti secara epidemiologis tentang dosis infeksinya, Iversen & Forsythe (2003) memperkirakan bahwa diperlukan 1.000 sel untuk terjadinya infeksi oleh E. sakazakii.

Sampai saat ini, ada beberapa faktor yang dimiliki oleh E. sakazakii yang diduga berperan dalam terjadinya penyakit di antaranya protein invasin dan enterotoksin. Penelitian tentang faktor virulensi bakteri ini terus berlangsung di berbagai negara termasuk upaya untuk menemukan struktur enterotoksin yang dihasilkan.



Sumber E. sakazaki





E. sakazakii (Cronobacter spp.) telah diisolasi dari berbagai sumber seperti lingkungan (tanah, air) dan makanan. Selain susu formula, makanan yang pernah dilaporkan mengandung bakteri ini antara lain keju, roti, tahu, teh asam, daging yang dikering, daging cacah dan sosis. E. sakazakii juga ditemukan pada khamir roti karena bakteri ini merupakan bagian dari flora permukaan biji sorghum dan biji padi.

Meskipun demikian selain susu formula pangan di atas tidak pernah dilaporkan menyebabkan infeksi E. sakazakii. Hal ini mungkin disebabkan karena makanan tersebut tidak dikonsumsi oleh kelompok bayi rentan di atas.



E. sakazakii dan Susu Formula





Terjadinya pencemaran susu formula oleh E. sakazkakii diduga bisa terjadi oleh kontaminasi eksternal yaitu penanganan yang buruk saat merekonstitusi susu formula
dengan air atau kontaminasi internal selama produksinya. Pencemaran selama penyiapan dapat terjadi dari orang, piranti, debu atau lingkungan serta air yang digunakan.

Pencemaran selama produksi kemungkinan terjadi setelah proses pasteurisasi susu yaitu selama pengeringan, selama pencampuran kering dan atau pengemasan. Karena akumulasi laporan terkait E. sakazakii dan susu formula ini, sejak tahun 2004 lembaga pangan dunia Codex Alimentarius Commission, FAO/WHO bekerjasama dengan lembaga-lembaga pakar dan negara anggota Codex mendiskusikan data-data ilmiah terkait temuan E. sakazakii dari berbagai negara dan melakukan analisis risiko dengan data yang terkumpul tersebut.

Hasil kajian risiko selama beberapa tahun tersebut akhirnya bermuara pada diterbitkannya panduan Codex tentang proses dan pengujian susu formula untuk produsen susu formula, serta panduan bagi rumah sakit maupun rumah tangga dalam menyiapkan (merekonstitusi) susu formula untuk diberikan pada bayi.

Panduan bagi produsen yang dikeluarkan oleh Codex pada tahun 2008 segera diadopsi
oleh banyak negara termasuk oleh Indonesia melalui suatu Ketetapan Badan pengawas
Obat dan Makanan. Panduan tersebut mensyaratkan pengujian bakteri E. sakazakii yang
sebelumnya tidak dipersyaratkan di mana pun di seluruh dunia. Persyaratan produksi
dan pengujiannya relatif ketat, meski tidak seketat untuk Salmonella yang dianggap
lebih tinggi frekuensi kasus infeksinya.

Panduan Codex tersebut mensyaratkan untuk tiap lot produksi dilakukan pengujian sebanyak 30 sampel masing-masing 10 g dan tidak boleh ada satu sampel pun yang terdeteksi mengandung E. sakazakii. Jika ditransformasikan secara statistika berdasarkan ICMSF (2002) maka suatu lot susu formula akan tidak boleh diperdagangkan jika rata-rata jumlah E. sakazaki-nya lebih dari 1 dalam 278 g susu.

Panduan bagi konsumen maupun rumah sakit lebih dititikberatkan pada praktik sanitasi yang baik bagi orang (pekerja), air, botol yang digunakan untuk merekonstitusi susu formula serta pembatasan waktu untuk tidak menyimpan susu formula yang telah direkonstitusi pada suhu kamar lebih dari 2 jam. Sebagai tambahan, beberapa negara juga mengadopsi panduan dari WHO (2007) yang merekomendasikan rekonstitusi dengan menggunakan air bersuhu 70 derajat C untuk meminimalkan risiko patogen ini.



Sebagai patogen pangan 'emerging' yang baru mulai didiskusikan tahun 2004 di tingkat internasional, E. sakazakii termasuk contoh sukses dalam mengelola patogen baru. Karena diskusi dan pengaturan dibuat cukup awal, maka sampai sekarang tidak terjadi peristiwa infeksi E. sakazakii karena susu formula dalam skala besar yang menandakan bahwa patogen ini terkendali.

Dalam perkembangan teknik deteksi mikroba dan teknologi informasi yang pesat ini, bukan tidak mungkin berbagai patogen baru akan muncul. Apabila para ilmuwan cukup
cepat mengambil bagian dalam penelitian dan datanya dapat dikontribusikan pada kegiatan analisis risiko, maka berbagai patogen yang bermunculan akan dapat diantisipasi dan dikelola dengan baik.

Sabtu, 19 Februari 2011

ABLASIO RETINA



Ablasio retina adalah lepasnya retina dari tempatnya. Kejadian ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada berbagai usia. Kejadian ini lebih besar kemungkinannya pada penderita yang memakai kacamata minus (miopia) tinggi. Juga dapat tejadi akibat pukulan yang keras.

* Sebab dan gejala lepasnya retina.
>Sebagian besar lepasnya retina terjadi akibat adanya satu atau lebih robekan kecil atau lubang di retina. Sering pula terjadi akibat menyusutnya badan kaca yaitu, bahan jernih seperti agar yang mengisi bola mata. Bila sudah ada robekan pada retina , cairan encer seperti air dapat masuk ke lubang retina tersebut. Cairan ini memisahkan retina dari dinding mata bagian belakang dan mengakibatkan retina lepas. Bagian retina yang lepas tak dapat berfungsi baik, tidak melihat.
Gejala pertama penderita ini melihat kilatan - kilatan bintik hitam mengapung dan cahaya. Pada beberapa penderita lepasnya retina mungkin terjadi tanpa didahului oleh terlihatnya bintik bintik hitam ataupun kilatan cahaya yang nyata. Dalam hal ini penderita mungkin menyadari penglihatannya seolah - olah pinggir. Perkembangan lepasnya retina yang lebih lanjut akan mengaburkan penglihatan sentral dan menimbulkan kemunduran penglihatan. Diagnosa Retina yang lepas tak dapat dilihat dari luar mata. Karena itu bila ada keluhan seperti diatas harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata. Dokter akan memeriksa bagian dalam mata denga alat yang bernama oftalmoskop. Pengobatan Bila retina robek tetapi belum lepas, maka lepasnya retina itu dapat dicegah dengan tindakan segera, yaitu dengan tindakan sinar laser. Bila retina telah lepas, maka tindakan bedah merupakan tindakan menempelkan kembali retina tersebut
Pada ablasio yang rumit mungkin diperlukan tindakan vitrektomi. Pada lebih dari 90% ablasio retina, retina dapat ditempelkan kembali dengan teknik - teknik bedah mata modern. untuk menempelkan kembali retina diperlukan lebih dari satu kali operasi. Hanya Dokter spesialis mata yang berwenang mengobati ablasio retina. Pasien dengan keluhan-keluhan seperti diatas dan mereka yang menderita miopia dengan kaca mata minus tinggi serta mereka yang anggota keluarganya pernah mengalami ablasio retina, sebaiknya memeriksakan matanya secara berkala.

* KENAPA RETINA BISA ROBEK?
Perlekatan vitreus dan retina dapat saja terlepas dan saling terpisah. Tempat paling sering terjadi yaitu pada bagian belakang bola mata dan biasanya tidak bermasalah. Namun, adakalanya vitreus dan retina saling melekat erat pada bagian tertentu sehingga bila vitreus terlepas maka bagian yang melekat erat tersebut akan ikut ditarik oleh vitreus dan terjadilah robekan retina.
* APAKAH ABLASIO RETINA ITU?
Ablasio retina terjadi apabila retina terlepas dari tempat perlekatannya. Kejadian ini serupa dengan wallpaper yang terkelupas dari dinding. Hal ini diawali oleh robeknya retina yang diikuti menyusupnya cairan pada robekan tersebut. Cairan tersebut akan menyusup terus di antara retina dan dinding bola mata yang berakibat terlepasnya retina. Retina yang terlepas ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.
* BAGAIMANA MENGOBATI RETINA YANG ROBEK?
Dilakukan laser fotokoagulasi atau cryotherapy (pembekuan) di sekeliling retina yang robek dan bertujuan untuk merekat atau menambal kembali robekan tersebut supaya tidak terjadi ablasio. Floaters dan kilauan cahaya tidak selalu menunjukkan adanya ablasio retina. Tapi bila hal itu terjadi sebaiknya segera periksa ke dokter mata. Laser dapat dilakukan di poliklinik dan tidak perlu rawat inap.
* GEJALA ABLASIO RETINA
Kilauan-kilauan cahaya. . Floaters. . Melihat seperti ada lapisan hitam yang menutupi sebagian atau seluruh pandangan.
* PENYEBAB ABLASIO RETINA . 
Miopia (rabun jauh). . Trauma mata. . Ada riwayat ablasio retina dalam keluarga. . Ablasio retina pada mata yang lain. . Pernah mengalami operasi mata. . Ada daerah retina yang tipis/lemah yang dilihat oleh dokter mata.
* PENANGANAN ABLASIO RETINA
Kebanyakan kasus ablasio retina memerlukan tindakan operasi untuk merekatkan kembali retina pada tempatnya. Dokter mata anda akan menentukan cara yang tepat sesuai penyebab ablasio retina tersebut. Ada kemungkinan operasi dilakukan lebih dari satu kali.
* JENIS-JENIS OPERASI ABLASIO RETINA
Ada beberapa cara operasi untuk merekatkan kembali retina yang lepas. Pemilihan jenis operasi dan anestesi (lokal atau umum) tergantung pada karakteristik ablasio retina yang terjadi. Lokasi ablasio harus ditentukan terlebih dahulu kemudian di laser fotokoagulasi (pemanasan) atau cryopexy (pembekuan) untuk menutup bagian yang robek. Adakalanya diperlukan gelembung udara khusus yang dimasukkan ke dalam bola mata tersebut untuk membantu mendorong retina yang terlepas agar menempel kembali ke tempatnya di dinding bola mata. Scleral Buckle Sabuk silikon dipasangkan melingkari bola mata dengan tujuan membentuk cekukan kedalam pada dinding bola mata untuk menutupi rongga yang terjadi akibat robeknya retina. Vitrektomi ( Jenis operasi ini yang akan di lakukan dr Rscm terhadap mata saya) dan di Pelembang Jenis pengobatan ini belum ado, dan dak pacak di lakuke di Palembang. Vitrektomi merupakan tindakan pengeluaran cairan vitreus kemudian digantikan dengan gas khusus. Secara perlahan gas tersebut akan diserap dan digantikan kembali dengan cairan yang diproduksi oleh mata itu sendiri. Kadang-kadang vitrektomi dilakukan bersamaan dengan pemasangan scleral buckle.
* APAKAH PENGLIHATAN ANDA AKAN MEMBAIK?
Diperlukan waktu beberapa bulan untuk perbaikan tajam penglihatan tapi pada beberapa kasus tajam penglihatan tidak bisa kembali normal. Sayangnya, ada juga yang tidak bisa melihat lagi walaupun sudah dilakukan pengobatan.
* BAGAIMANA JIKA TIDAK DIOPERASI?
Retina yang terlepas tidak akan berfungsi lagi sehingga anda akan kehilangan penglihatan dan menjadi buta.
* APA YANG SEBAIKNYA ANDA LAKUKAN?
Jika anda mengalami gejala-gejala ablasio retina maka segera periksa ke dokter mata untuk diobati sedini mungkin. Jika anda beresiko terjadi ablasio retina maka sebaiknya periksakan mata anda secara teratur

Kamis, 17 Februari 2011

MELATI



Melati merupakan tanaman bunga hias jenis perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Indonesia, salah satu jenis melati dijadikan sebagai simbol nasional yaitu melati putih (Jasminum sambac) karena bunganya dikaitkan dengan berbagai tradisi budaya dari banyak suku di Indonesia. Bunga Melati sangat harum baunya. Tanpa melihatpun kita pasti tahu jika disebuah taman terdapat bunga Melati.


 


JENIS - JENIS MELATI
Di antara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani, baru sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat delapan jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomi dan sosialnya.
  • Jasminum sambac Air (melati putih, puspa bangsa)
  • Jasminum multiflorum Andr. (melati hutan: gambir, poncosudo, 'Star Jasmine', J. pubescens Willd.).
  • Jasminum officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J. floribundum = Jasmine grandiflorum). Perdu setinggi 1,5 meter.
  • Jasminum rex - Melati Raja King Jasmine).
  • Jasminum parkeri Dunn. (melati pot).
  • Jasminum mensyi (Jasminum primulinum, melati Primrose).
  • Jasminum revolutum Sims. (Melati Italia)
  • Jasminum simplicifolium (Melati Australia, J. volibile, melati Bintang). Melati hibrida. Bunga berwarna merah muda dan harum.
Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain:


Jasminum sambac (Melati Putih), antara lain varietas: 'Maid of Orleans', 'Grand Duke of Tuscany', menur dan 'Rose Pikeke'





Jasminum multiflorum ('Star Jasmine')





Jasminum officinale (gambir)


CIRI - CIRI MORFOLOGI 
Merupakan sejenis perdu dengan tinggi rata-rata 0,3 – 3 m, pada kebun-kebun penghasil bunga potong rata-rata tingginya 1 m. Kalau tidak dipangkas tanaman melati yang sudah besar akan memanjat pada batang tanaman lain. Tanaman melati banyak ditanam orang di halaman rumah sebagai tanaman hias. Melati dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur pada ketinggian 600 – 800 m di atas permukaan laut bahkan sampai 1800 m di atas permukaan laut asal mendapat cukup sinar surya.

Tanaman melati berdaun tunggal, berwarna hijau sampai hijau kelabu, helaian daun berbentuk jorong sampai bundar telur, panjang 5 – 10 cm, lebar 4 – 6 cm, ujungnya runcing, pangkal membulat, tepi rata, tulang daun menyirip menonjol pada permukaan bawah, permukaan daun mengkilap, tangkai daun pendek sekitar 5 mm, tersusun berhadapan



P E N A N A M A N
Penanaman melati pada umumnya tidak diperlukan pengolahan tanah secara total tetapi cukup dibuat lubang tanam dengan ukuran panjang sekitar 30 – 40 cm, lebar 30 – 40 cm dan kedalaman 30 cm. Jangan lupa gulma disekitamya dibersihkan.

Kemudian buat alur sedalam 30 cm dan lebar 30 – 40 cm, kemudian alur tersebut diisi dengan kompos dari berbagai bahan limbah pertanian seperti rumput kering, pupuk kandang dan lain-lainnya, kemudian ditutup tanah dan buat guludan setinggi 20 – 30 cm dengan maksud untuk memperkaya bahan organik di dalam tanah. Selanjutnya sekitar 1 bulan kemudian bibit melati ditanam pada guludan tersebut dengan jarak yang telah ditentukan. Sebelum bibit ditanam, tanah dan kompos pada lubang tanaman diaduk teriebih dahulu dan kemudian bibit ditanam.

PERANGSANG BUNGA
Zat perangsang / Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga Melati. Zat perangsang bunga yang berpengaruh baik terhadap pembungaan melati adalah Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memberikan hasil bunga yang paling tinggi, yakni 1,45 kg/ tanaman.

POTENSI & KHASIAT
Ada sisi lain dari melati yang perlu diungkap. Bagian akar, daun dan bunga melati mengandung bermacam unsur kimia yang sangat bermanfaat untuk pengobatan. Diantaranya adalah senyawa asam format, asam asetat, asam benzoat, asam salisilat, indol, jasmon, dan livalylacetaat.






A. akar 


AKAR melati menebarkan efek farmakologis sebagai pemati rasa (anestetik). Berbagai literatur menyebutkan beberapa penyakit seperti insomnia (susah tidur), keseleo, cacingan, sakit gigi, sakit kepala, vertigo dan rasa sakit pada penderita patah tulang (fraktur) dapat diobati dengan ramuan akar melati. Mengingat begitu banyak khasiat yang bisa dipetik, Tanamlah melati di pekarangan rumah anda. Selain ditebari bau harum, juga memiliki cadangan obat yang dapat digunakan setiap saat.


Digunakan untuk mengatasi :
1. Derita insomnia/susah tidur
2. Luka memar karena terpukul
3. Mengurangi sakit pada tulang patah.
4. Sakit gigi
5. Sakit kepala dan
6. Cacingan



B daun dan bunga 


BUNGA DAN DAUN melati terasa pedas, manis dan sejuk dilidah. Beraneka rasa ini memberikan khasiat anti radang (anti inflamasi), peluruh kencing (diuretik), melancarkan pernafasan dan merangsang pengeluaran keringat (diaforetik).Tidak heran bila bunga dan daun melati dapat digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit influenza, demam, sakit kepala, diare, cacingan, radang mata merah, jerawat, bisul, sesak nafas, asma dan mengurangi produksi air susu ibu yang berlebihan.




daun Digunakan untuk mengatasi :
1. Conjunctivitas (radang mata merah)
2. Masalah produksi ASI yang berlebihan
3. Bengkak
4. Sakit kepla
5. Sesak nafas



bunga Digunakan untuk membantu menyembuhkan :
1. Influenza
2. Sakit kepala
3. Diare
4. Cacingan
5. Radang mata merah
6. ASI yang berlebihan
7. Bisulan
8. Jerawatan
9. Biduran
10. Bengkak karena gigitan binatang
11. Sesak nafas karena asma

Melati bisa digunakan sebagai obat luar maupun obat dalam

A. Untuk Obat Luar

1. Dengan cara bunga melati direbus,
2. Kemudian air saringannya dimanfaatkan untuk mengkompres atau penggunaan yang lain.

B. Untuk bagian obat dalam
1. Bagian luar bisa dengan cara daun dimemarkan
2. Kemudian digiling halus lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

Resep sederhana penggunaan tanaman melati untuk membantu mengobati beberapa macam penyakit :

A. Conjunctivitis (Radang Mata Merah)
1. Pertama-tama siapkan 6 gram daun melati
2. Selanjutnya direbus dengan air secukupnya
3. Kemudian disaring dan air saringan bisa digunakan untuk diminum dan juga untuk (cuci mata)

B. Untuk mengatasi bengkak karena digigit binatang
Dengan menggunakan daun maupun bunga melati secukupnya yang sebelumnya telah dicuci bersih.
1. Kemudian diremas-remas.
2. Lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit
3. Diamkan beberapa saat sampai remasan daun yang telah ditempelkan pada luka tersebut kering.

C. Demam
1. Dengan 10 gram daun melati dan 10 gram bunga melati
2. Bunga dan daun itu diremas-remas dengan tangan.
3. Lalu direndam dalam air secukupnya.
4. Air rendaman tersebut digunakan untuk mengompres dahi.

D. Insomnia / Sulit Tidur
1. Bisa menggunakan akar dari pohon melati sebanyak 1-2 gram
2. Kemudian akar tersebut dicuci bersih
3. Lalu ditumbuk sampai halus
4. Kemudian ramuan tersebut ditambah air matang
5. Setelah itu disaring dan hasil saringan diminum menjelang tidur

E. Sesak Nafas
1. Siapkan 20 lembar daun melati secukupnya dan bunga melati
2. Bahan-bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 2 gelas air
3. Kemudian disaring
4. Cara pemakaian adalah di saringan tersebut diminum sekaligus sampai habis

F. Jerawatan
Caranya :
1. Pertama-tama siapkan 20 kuntum bunga melati
2. Tambahkan dua jari asam jawa
3. Tiga gram belerang
4. Tumbuk semua itu sampai halus dan jangan lupa pula untuk menambahkan dua sendok makan
air jeruk nipis dan kemudian diremas-remas.
5. Kemudian ramuan campuran tersebut digosokkan pada muka yang berjerawat.
6. Dua kali sehari sebanyak yang dibutuhkan